2 KEYAKINAN YANG SUPER

Keyakinan dapat mengubah hidup manusia, seberapa pentingkah keyakinan itu ?

JANGANLAH MENJADI SEKEDAR PEMIMPIN

Pemimpin seperti apakah yang diidamkan oleh banyak bawahan ? Ada banyak tipe pemimpin, tetapi menjadi pemimpin yang sekokoh besi dan selembut beludru adalah yang terbaik.

TUGAS MAKALAH ILMU MANAJEMEN

Please check your tasks and working on time

MEMIMPIN DALAM SITUASI KRISIS

Sering kali seorang pemimpin yang berhasil justru dikenang karena kemampuannya mengatasi sebuah krisis.

TAKUT RESIKO ? ANDA GAGAL

Setiap usaha pastilah memiliki resiko di dalamnya. Resiko biasanya menjadi penghalang utama dalam memulai usaha. Takut Resiko ? Anda Gagal.

SELAMAT DATANG, SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

Senin, 08 Mei 2017

KOORDINASI

KOORDINASI
(Pengertian, tujuan, hambatan dalam koordinasi, pendekatan dalam koordinasi)

Oleh: Rusmiani
Mahasiswa STAI Al-Gazali Bone
Semester VI

BAB I
 PENDAHULUAN


A.    Latar belakang.
       Manusia adalah makhluk sosial yang paling mudah beradaptasi di muka Bumi dan tidak dapat hidup sendiri,. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian bagi setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya di banding makhluk lainnya. Di anugerahi kemampuan untuk berpikir, memilah dan memilih mana yang baik serta mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Kepemimpinan saat ini menjadi topik yang sangat populer, sering ada perdebatan mengenai apakah pemimpin dilahirkan atau dibuat. terlepas dari itu perubahan yang nyata terdapat pada diri kita sendiri. Namun unsur yang paling umum dalam definisi kepemimpinan adalah untuk menunjukkan arah dan mencapai hasil dalam suatu lingkungan yang berubah-rubah. Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, jika kita gambarkan dalam bentuk strata sosial dalam sebuah lembaga/organisasi di lingkungan masyarakat maka sosok seorang pemimpin menempati posisi tingkatan teratas. Seorang pemimpin dipilih berdasarkan tingkat intelegensi, kredibelitas dan kualitas individu yang sangat kuat, serta mempunyai visi dan misi serta tujuan yang sangat mendominasi baik itu di dalam sebuah kelembagaan, perusahaan, organisasi bahkan dalam sebuah bangsa dan negara. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Dalam hal kepemimpinan kualitas seperti ketegasan, kemampuan beradaptasi, kecerdasan dan kesadaran merupakan hal yang paling penting.


B.     Rumusan masalah.
v  Apa pengertian koordinasi
v  Apakah tujuan tujuan koordinasi
v  Apakah hambatan dalam koordinasi
v  Bagai mana metode pendekatan dalam koordinasi

BAB 11
  PEMBAHASAN


A.    Koordinasi
            Koordinasi ialah kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari satu organisasi yang sederajat dan untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan kesepakatan masing- masing pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak yang satu dengan pihak yang lainnya sedangkan menurut James G March dan Herben A Simon pengertian koordinasi ialah sebuah proses atau kegiatan demi mencapai satu kesatuan antara berbagai macam pihak dalam mencapai tujuan bersama.Menurut teori koordinasi, koordinasi merupakan sebuah sinkronisasi atau penyelarasan sebagai pihak dalam bekerja secara tertib dan teratur dalam batasan waktu akan tetapi koordinasi berbeda dengan kerjasama yang membedakannya ialah aktifitas atau kegiatan yang tercipta tidak dari satu sumber.

B.     Tujuan koordinasi
Tujuan dan manfaat koordinasi antara lain sebagai berikut.
a.       Untuk mewujudkan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi , dan simplifikasi) agar tujuanorganisasi tercapai secara efektif dan efisien.
b.      Memecahkan konflik kepentingan berbagai pihak yang terkait.
c.       Agarmanaje,rpendidikanmampumengintegrasikandenganmensinkronka pelaksanaantugas-tugasnya dengan stakeholders pendidikan yang saling bergantungan, semakin besarketergantungan dari unit-unit, semakin besar pulkebutuhaakan pengoordinasian.
d.      Agar manajer pendidikan mampu mengoordinasikan pembangunan sektor pendidikandengan pendidikan dengan pengembangan sektor-sektor lainnya.
e.       Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan kegiatan fungsional dinas pendidikandan tujuan-tujuan dari unit organisasi yang terpisah-pisah untuk mencapai tujuan bersamadengan sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien.
f.       Adanya pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin diperlukanpengoordinasian/penyeresaian sehingga tidak terjadi duplikasi atau tumpang-tindihpekerjaan yang menyebabkan pemborosan.
g.      Untuk Mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis diantara kegiatan-kegiatan , baik fisik maupun non fisik dengan stakeholder
h.      Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka menacapai tujuan pendidikan dengan sumber daya pendidikan yang terbatas
i.        Mencegah terjadinya konflik intern dan eksternal sekolah yang kontra prroduktif
j.        Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan waktu
k.      Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat

C.Hambatan dalam koordinasi
Masalah- masalah ini terjadikarena adanya pembagian tugas, maka timbullah perbedaan dalam kegiatan pekerjaan.perbedaan kegiatan tersebut dapat berpengaruh terhadap organisasi sehingga dapat menimbulkan masalah koordinasi.perbedaan sikap dan perilaku individu –individu menimbulkan masalah koordinasi, antara lain :
a.       Adanya perbedaan dalam orientasi terhadap sasaran/ tujuan tertentu.
b.      Adanya perbedaan dalam orientasi waktu.
c.       Adanya perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
d.      Adanya perbedaan dalam formalitas struktur organisasi.
e.       Adanya perbedaan jarak jarak geografis.
f.       Adanya perbedaan antar manusia karena faktor social, budaya, pandangan
g.      Hidup serta  latar belakang pendidikan.
h.      Adanya perbedaan dalam ambisi.
D.Pendekatan  dalam koordinasi
Komunikasi merupakan kunci utama dalam koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi.semakin banyak hal – hal yang tidak pasti pada koordinasi maka akan semakin banyak pula informasi yang harus kita dapatkan.karena pada dasarnya koordinasi itu sendiri merupakan pemrosessan infornasi yang terorganisasi.
Ada tiga macam pendekatan koordinasi yaitu :
1. Mekanisme Teknik Manajemen Dasar.
Rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan prosedur-prosedur. Organisasi relatif tidak memerlukan peralatan koordinasi lebih dari teknik-teknik tersebut.
-Aturan dan prosedur.
Merupakan keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatanyangefisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.
-Rencanadan penetapan tujuan.
Untuk pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama.hal ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak dapat lagi memprosesseluruh
 informasi yangdibutuhkanuntukmengoordinasikankegiatankegiatansatuan-satuan oraganisasi.

2.Meningakatka
n koordinasi potensial.
Untuk meningkatkan koordinasi potensial menjadi diperlukan apabila terdapat banyak macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi.Hal ini dapat ditingkatkan melalui dua cara, yaitu :
- Sistem informasi vertikal.
Merupakan alat dimana terdapat data yang disalurkan melalui berbagai tingkatan organisasi. Pada hal ini komunikasi dapat terjadi melalui serangkaian perintah yang telah terorganisasi. Sistem informasi ini telah dikembangkan oleh manajemen seperti pada kegiatan pemasaran, keuangan, produksi, dan operasi-operasi internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
- Hubungan-hubungan lateral (harizontal).
Melalui pemotongan rantai perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.
a.                3.Macam hubungan lateral, seperti:
a). Kontak langsung antara individu-individu yang dapat meningkatakan efektivitas dan efisiensi kerja.
b). Peranan penghubung, yang menangani komunikasi antar departemen sahingga mengurangi panjangnya saluran komunikasi.
c). Panitia dan satuan tugas. Panitia biasanya diorganisasi secara formal dengan pertemuan yang dijadwalkan teratur. Satuan tugas dibentuk bila dibutuhkan untuk masalah-masalah khusus.
d). Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh misal manajer produk atau proyek, perlu diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek khusus memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
e). Peranan penghubung manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui perumusan anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan implementasinya. Ini diperlukan bila posisi pengintegrasian tidak secara efektif mengoordinasikan tugas tertentu.
f). Organisasi matriks, suatu mekanisme yang sangat baik bagi penanganan dan penyelesaian proyek-proyek yang kompleks.

3. Metoda Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi
Dibeberapa situasi kita tidak dapat melakukan penambahan pengordinasian hal ini dikarekan kurang efektif. Penambahan dapat digunakan apabila sebelumnya kita sudah membuat penyediaan tambahan berbagai sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau pengelompokkan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.
- Penciptaan berbagai sumber daya tambahan.
- Penambahan sumber daya dalam hal ini meliputi
- Penambahan tenaga kerja, bahan baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul berkurang.
- Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri
Penciptaan tugas ini sangat di perlukan guna mempermudah pekerjaan selain itu Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi suatu tanggung jawab penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).
Memelihara Koordinasi
Apabila koordinasi sudah berjalan dengan baik kita wajib untuk memeliharanya karena tidak mudah untuk menciptakan kerjasama yang baiantar individu.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah
- Mengadakan pertemuan resmi (unsur atau unit yang harus dikoordinasikan),
- Mengangkat seseorang, tim, panitia (sebagai koordinator).
- Membuat buku pedoman (berisikan penjelasan tugas masing-masing unit),
- Pimpinan/atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan bawahannya (pemberian bimbingan, konsultasi, dan pengarahan).
 


DAFTAR PUSTAKA


http://www.slideshare.net/irdazarjulian/makalah-tik-operasi-dasar-komputer-irdan-arjulian-x-

 

Selasa, 02 Mei 2017

MANAJEMEN PENDIDIKAN



 MANAJEMEN PENDIDIKAN
(Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup)

Oleh: Mutmainnah

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia saat ini sudah semakin berkembang, hal tersebut tentunya dibutuhkan pengelolaan yang baik sehingga kualitas pendidikan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan kembali. Pengelolaan yang dimaksudkan melalui sebuah perencanaan yang baik. Melakukan sesuatu sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi tumpang tindih penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan tersebut lebih dikenal dengan istilah manajemen pendidikan, dalam pelaksanaan manajemen pendidik sudah mencakup segala hal yang berhubungan dengan penegelolaan pendidikan itu sendiri karena dalam manajemen terdapat beberapa fungsi utama yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, aktualisasi atau implementasi dan fungsi pengawasan serta evaluasi.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Manajemen pendidikan merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan.
Pendidikan yang baik akan tercipta jika perencanaan dilakukan dengan cara yang baik dan optimal, karena sesuatu proses akan berjalan dengan sempurna atau setidaknya meminimalisir kesalahan jika perencanaan yang dibuat sudah memberikan gambaran yang jelas tentang sesuatu yang akan terjadi.
Dalam kehidupan ini, terutama dibidang pekerjaan ini, kita dituntut untuk dapat mengatur segala sesuatu dengan sistematis. Dalam menjalankan suatu proses kerja seseorang harus mempunyai pengetahuan tentang manajemen dari pekerjaannya tersebut. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang pengertian, fungsi, dan ruang lingkup dari manajemen pendidikan yang akan menambah wawasan keilmuan kita.

B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang di ambil dalam makalah ini antara lain :
1.      Apakah Pengertian Manajemen Pendidikan?
2.      Bagaimana Fungsi Manajemen Pendidikan?
3.      Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat dan pada setiap bidang keilmuan terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.[1]
Proses pendidikan mencakup proses hominisasi dan proses humanisasi. Pendidikan dalam pengertian ini perlu dijadikan upaya mengembangkan manusia sebagai makhluk hidup, dan makhluk yang mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun terhadap kesejahteraan masyarakat.
Fungsi pendidikan sebagai pengembang dan pembentuk kemampuan, kepribadian, watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup terhadap generasi penerus bangsa.[2]
1.      Defenisi Manajemen
Manajemen umumnya diartikan sebagai proses perencanaan. Mengorganisasi, pengarahan, dan pengawasan. Usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Inti dari manajemen adalah pengaturan.[3]
Menurut asal katanya, Management berasal dari kata latin yaitu “manus” yang artinya “to control by hand” atau “gain result”. Kata manajemen mungkin juga berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan,” Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. [4]
Manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”. [5]

2.      Defenisi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara[6]
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.[7]


3.      Defenisi Manajemen Pendidikan
Untuk mengungkapkan sebuah konsep dasar manajemen pendidikan, disini perlu di jelaskan terlebih dahulu defenisi manajemen pendidikan yang penulis kutip dari beberapa sumber.
Menurut Gaffar dalam E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerjasama yang sistematik, sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pengertian ini mengandung makna bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan manajemen pendidikan. Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan, karena tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif, dan efisien.[8]
Menurut M.J. Langeveld, Pendidikan adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara susila. [9]
Manajemen pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan Manajemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik, yang mencakup:
1.      Program kurikulum yang meliputi administrasi kurikulum, metode
1) . penyampaian, sistem evaluasi, sistem bimbingan.
2).  program ketenagaan
3).  program pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat
4).  pendidikan.
5).  Program pembiayaan.
6).  Program hubungan dengan masyarakat.[10]
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.[11]
B.     Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat didalamnya.[12]
Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planing), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi pengendalian (controling).
1.      Perencanaan (Planning)
Fungsi paling awal dari semua menejemen. Perencanaan adalah proses kegiatan untuk menyajikan secara sistematis segala kegiatan yang akan dilaksanakan untyuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan dapat diartikan sebagai penetapan tujuan, budget, policy prosedu, dan program suatu organisasai. Dengan adanya perencaan, fungsi menejemen berguna untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan biaya, menetapkan segala peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan.
Perencanaan meliputi beberapa aspek, diantaranya apa yang akan dilakukan , kapan dilakukan, dimana akan dilakukan, bagaimana cara melaukaknnya, apa saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan dengan maksimal.
2.      Pengorganisasian (organizing)
Di dalam sistem menajemen pengorganisasian adalah lanjutan daro fungsi perencanaan. Bagi suatu lembaga atau organisasi, pengorganisasian merupakan urat nadi organisasi. Oleh sebab itu kenerlangsungan organisasai atau lembaga sangat dipengaruhi pengorganisasian.
Pengorganisasian menurut Heidjarachaman Ranupandjo adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, pelaksanaannya dengan membagi tugas, tanggung jawab , serta wewenang diantara kelompoknya, ditentukan juga yang akan menjadi pemimpin dan saling berintegrasi dengan aktif.
3.      Pelaksanaan (actuating)
Penggerakan berfungsi untuk merealisasikan hasil perencanaan dan pengorganisasian. Penggerakan merupakan usaha untuk mengarahkan atau menggerakan tenaga kerja atau man power dan mendayagunakan fasilitas yang tersedia guna melaksanakan pekerjaan secara bersamaan. Fungsi ini memotifasi bawahan atau pekerja untuk bekerja dengan sungguh-sungguh supaya tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan efektif. Fungsi ini sangat penting untuk merealisasikan tujuan organaisasai.
4.      Pengendalian (Controling)
Pengawsaan merupakan kegiatan untuk mengamati dan mengukur segala kegiatan operasi dan pencapaian hasil dengan membandingkan standar yang terlihat dalam rencana sebelumnya. Fungsi pengawasan menjamin segala kegiatan berjalan sesuai dengan kebijaksanaan, strategi, rencana, keputusan dalam program kerja yang telah dianalisis, dirumuskan serta ditetapkan sebelumnya.[13]

C.    RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Ruang lingkup dari manajemen pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Menurut Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan.
1.      Menurut Wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen seluruh negara, manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.
2.      Menurut Objek garapan, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen siswa, manajemen ketenaga pendidikan, manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan, maanajemen pembiayaan dan manajemen humas.
3.      Menurut Fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi : Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengko-munikasikan, mengawasi atau mengevaluasi.[14]


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari uraian mengenai manajemen pendidikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Manajemen pendidikan merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Manajemen pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan manajemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik.
2.      Fungsi dari manajemen pendidikan adalah fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuatinga), dan fungsi pengawasan (controling)
3.      Ruang lingkup manajemen pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu : menurut Objek Garapan, dan menurut fungsi kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Nurhadi,  Mulyani.  “Pengertian  Manajemen  Pendidikan”,  21  Maret  2017.
              Http ://Belajarpsikologi.com/pengertian-manajemen-pendidikan/.html.

Burhanuddin, Afid. “Manajemen Pendidikan”. 20 Maret 2017. Http://Afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/18/pengertian-manajemen-pendidikan/.html


Musfah, Jejen. Manajemen Pendidikan, Teori, Kebijakan dan Praktik., Cet.. 1 : Jakarta : Prenadamedia Group, 2015


[1] Afid Burhanuddin, “Manajemen Pendidikan” diakses dari Http://Afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/18/pengertian-manajemen-pendidikan/. Pada tanggal 20 Maret 2017, Pukul 16.30 WIB
[2]  Ibid.,
[3]  Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, Teori, Kebijakan dan Praktik., Cet.. 1 : (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015), h. 2
[4]Afid Burhanuddin, “Manajemen Pendidikan” diakses dari Http://Afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian- fungsi- dan-ruang-lingkup -manajemen-pendidikan/. Pada tanggal 20 Maret 2017, Pukul 16.00 WIB

[5]  Ibid.,
[6]  Ibid.,
[7]  Ibid.,
[8]  Ibid.,
[9]  Loc.cit.,
[10] Ibid.,
[11] Mulyani A. Nurhadi, “Pengertian Manajemen Pendidikan”, Diakses dari Http ://Belajarpsikologi.com/pengertian-manajemen-pendidikan/.html. Pada tanggal 21 Maret 2017, Pukul 17.00 WIB
[12] Loc.cit.,
[13] Loc.cit.,
[14] Loc.cit .,