SELAMAT DATANG, SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

Sabtu, 11 Februari 2017

SEJARAH MANAJEMEN



 SEJARAH MANAJEMEN
(Sejarah Perkembangan, Teori, dan Tokoh Manajemen)

Oleh: NURHAEDAH DAMAR
Mahasiswa STAI Al-Gazali Bone
Semester VIII PAI

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
            Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan zaman.
            Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga manajemen. Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita mempelajari sejarah perkembangan manajemen agar kita lebih senang dalam mempelajari manajemen.

2.      Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud manajemen?
b.      Bagaimana proses sejarah manajemen?
c.       Bagaimana perkembangan awal manajemen?
d.      Apa Teori Manajemen
e.       Siapakah Tokoh-Tokoh Manajemen

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen
       Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
B.     Sejarah Manajemen
Beberapa ahli berpendapat awal mula sejarah manajemen tidak mempunyai sejarah pra-modern, dan hanya merupakan pertanda. Beberapa ahli yang lain mengemukakan bahwa sejak dulu telah terdeteksi tindakan tindakan atau aktivitas yang mirip manajemen pada masa pra modern akhir.
            Piramida Mesir, salah satu contoh adanya aktivitas yang paling tidak terdeteksi sebagai manajemen. Piramida Mesir dibangun oleh ratusan ribu orang dalam rentang waktu 20 tahun lamanya. Bisa dibayangkan jika piramida tersebut dibangun tanpa ilmu manajemen, sulit rasanya untuk terealisasi. Dalam pembangunan piramida tersebut telah dilakukan perencanaan, pengorganisasian para pekerja dan bahan baku, memimpin serta mengarahkan para pekerja, menegakkan pengendalian untuk menjamin semuanya berjalan dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern akhir.
Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.
§  Abad 19
            Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.

Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
§  Abad 20
            Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
            H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:

C.    Sejarah Perkembangan Manajemen

            Ahli Manajemen Daniel Wren, membagi fase fase perkembangan ilmu manajemen kedalam empat tahapan, mulai dari tahap pemikiran awal. era manajemen sains, fase manusia sosial, serta era modern

1.      Pemikiran Awal Manajemen

            Ilmu Manajemen pada sebelum abad 20 terjadi 2 peristiwa yang cukup penting. Peristiwa pertama tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic "The Wealth of Nation yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan tentang keungulan ekonois yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja. Pembagian kerja atau division of labor ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang. Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa memproduksi sekitar 48 ribu peniti dalam sehari, namun apabila tiap orang bekerja sendiri menyelesaikan pada tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus. Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat produktifitas dengan :
a.       Menghemat waktu
  1. Menigkatkan keterampilan para pekerja
  2. Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja.
Peristiwa yang ke-2 adalah terjadinya Revolusi Industri di Britania. Revolusi industri ini ditandai dengan banyaknya penggunaan mesin yang mengantikan peran manusia yang kemudian mengakibatkan perpindahan aktivitas produksi yang awalnya dari rumah kerumah menuju tempat yang khusus untuk produksi yang kita kenal sebagai "pabrik". Akibat kejadian ini membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan oleh ahli.
2.      Perkembangan Awal Teori  Manajemen
·         Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage .
·         Robert Owen ( 1771-1858)
·         Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia. Menekankan penting unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar,pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang barang dengan murah.
·         Table 1.1.:  Sejarah Perkembangan Teori  Manajemen
Periode Waktu
Aliran Manajemen
Kontributor
1870-1930
Manajemen Ilmiah
Fedrick w taylor Frank dan Lilian Gilbreth Henry Gannt Harington Emerson
1900-1940
Teori
Henti Fayol Jame J Mooney
1930-1940
Hubungan manusiawi
Hawthorne Studies Eltion Mayo Fritz Roenhlisberger,
Hugo Monsterberg
1940- Sekarang
Manajemen Modern
Abrahm Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor, Edgar schien, David Mcclelend, Robert Blake dan Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan sebagai nya, serta ahli-ahli operation research(Management science)

·         Charles Babbage  (1792-1871 )
·         Charles Babbge, seorang profesor matematika dari inggris, mencurahkan banyak wktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Babbge adalah pengajur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasinya.

3.      Era Manajemen Sains

            Manajemen Sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick Winslow Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul "Principles of Scientific Management" (1911). Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam perkembangannya, manajemen juga didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yang baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untuk memberikan pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk berupaya membantu manajememen yang bisa dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan yang kemudian diberinama Gantt Chart. Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan suami istri menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dalakukan oleh pekerja serta lama waktu yang mereka habiskan dalam sgerakan tersebut. Alat ini dipergunakan untuk mewujudkan sistem produksi yang efisien yang disebut sebagai "micromotion"
Era manajemen sains juga diramaikan oleh teori administratif, yaitu teori tentang hal apa yang harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek manajemen yang baik. Henry Fayol, seorang industriawan yang berasal dari Prancis mengemukakan gagasan tentang Lima fungsi manajemen yang utama.
fungsi fungsi manajemen menurut Henry Fayol tersebut antara lain:
  1. Merancang
  2. Mengorganisasi
  3. Memerintah
  4. Mengkoordinasikan
  5. Mengendalikan
            Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini kemudian dipergunakan sebagai kerangka kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat ini.
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal bagi organisasi yang disebut dengan birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan dengan pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yang sangat rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi yang ideal tidaklah ada dalam realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dengan menjadikan landasan dalam berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dalam kelompok yang besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pada masa sekarang.
Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yang merupakan ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ini lebih familiar dikenal dengan 'manajemen sains' dengan mencoba pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah yang ada pada manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik. Tahun 1946, Peter F Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. "Concept of the Corporation". Buku ini menugaskan penelitian mengenai organisasi.

4.      Era Manusia Sosial

            Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam pemikiran tentang manajemen. mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga tahun 1930-an. yang menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang dikenal dengan eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an hingga 1930 an yang bertempat di Pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric Company. Pada awalnya, kajian ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku kerja tiap individu.
Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang berjudul "Creative Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih mengutamakan integrasi sebagai suatu cara dalam mengurani konflik tanpa dominasi ataupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdasarkan pada etika kelompok daripada individualisme, Jadi dengan demikian para manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.
Buku "The Functions of the Executive" yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya merangsang orang lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi "efektif - efisien". Efektivitas menurut Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yang universal, sementara itu pada organisasi yang bersifat informal, kekompakan, komuniasi serta pemeliharaan perasaan harga diri sangat diutamakan. Barnard juga mengembankan teori "penerimaan otoritas" yang berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika bawahannya menerima otoritas.

5.      Era Modern

            Dalam Era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen kwalitas total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran. Deming yang di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol Kwalitas mengemukakan bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para pekerja, tetapi pada sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
  1. Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu serta material
  2. Produktifitas meningkat
  3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta penurunan harga
  4. Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
  5. Jumlah pekerjaan bertambah.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
·         Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimimpinan (leading) dan pengawasan (controlling). Adanya berbagai aliran manajemen di antaranya teori manajemen klasik, manajemen ilmiah, teori organisasi klasik, aliran hubungan manusiawi, dan aliran manajemen modern.
B.  Saran
            Akhirnya makalah yang berjudul “Sejarah atau Perkembangan Teori Manajemen dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis  berharap saran dari berbagai pihak.
            Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah.Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
·         http://SejarahmanajemenALLMANAGEMENTINSIGHTCATATANPERKULIAHAN.com

0 komentar:

Posting Komentar