SELAMAT DATANG, SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

Senin, 08 Mei 2017

KOORDINASI

KOORDINASI
(Pengertian, tujuan, hambatan dalam koordinasi, pendekatan dalam koordinasi)

Oleh: Rusmiani
Mahasiswa STAI Al-Gazali Bone
Semester VI

BAB I
 PENDAHULUAN


A.    Latar belakang.
       Manusia adalah makhluk sosial yang paling mudah beradaptasi di muka Bumi dan tidak dapat hidup sendiri,. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian bagi setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya di banding makhluk lainnya. Di anugerahi kemampuan untuk berpikir, memilah dan memilih mana yang baik serta mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Kepemimpinan saat ini menjadi topik yang sangat populer, sering ada perdebatan mengenai apakah pemimpin dilahirkan atau dibuat. terlepas dari itu perubahan yang nyata terdapat pada diri kita sendiri. Namun unsur yang paling umum dalam definisi kepemimpinan adalah untuk menunjukkan arah dan mencapai hasil dalam suatu lingkungan yang berubah-rubah. Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, jika kita gambarkan dalam bentuk strata sosial dalam sebuah lembaga/organisasi di lingkungan masyarakat maka sosok seorang pemimpin menempati posisi tingkatan teratas. Seorang pemimpin dipilih berdasarkan tingkat intelegensi, kredibelitas dan kualitas individu yang sangat kuat, serta mempunyai visi dan misi serta tujuan yang sangat mendominasi baik itu di dalam sebuah kelembagaan, perusahaan, organisasi bahkan dalam sebuah bangsa dan negara. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Dalam hal kepemimpinan kualitas seperti ketegasan, kemampuan beradaptasi, kecerdasan dan kesadaran merupakan hal yang paling penting.


B.     Rumusan masalah.
v  Apa pengertian koordinasi
v  Apakah tujuan tujuan koordinasi
v  Apakah hambatan dalam koordinasi
v  Bagai mana metode pendekatan dalam koordinasi

BAB 11
  PEMBAHASAN


A.    Koordinasi
            Koordinasi ialah kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari satu organisasi yang sederajat dan untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan kesepakatan masing- masing pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak yang satu dengan pihak yang lainnya sedangkan menurut James G March dan Herben A Simon pengertian koordinasi ialah sebuah proses atau kegiatan demi mencapai satu kesatuan antara berbagai macam pihak dalam mencapai tujuan bersama.Menurut teori koordinasi, koordinasi merupakan sebuah sinkronisasi atau penyelarasan sebagai pihak dalam bekerja secara tertib dan teratur dalam batasan waktu akan tetapi koordinasi berbeda dengan kerjasama yang membedakannya ialah aktifitas atau kegiatan yang tercipta tidak dari satu sumber.

B.     Tujuan koordinasi
Tujuan dan manfaat koordinasi antara lain sebagai berikut.
a.       Untuk mewujudkan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi , dan simplifikasi) agar tujuanorganisasi tercapai secara efektif dan efisien.
b.      Memecahkan konflik kepentingan berbagai pihak yang terkait.
c.       Agarmanaje,rpendidikanmampumengintegrasikandenganmensinkronka pelaksanaantugas-tugasnya dengan stakeholders pendidikan yang saling bergantungan, semakin besarketergantungan dari unit-unit, semakin besar pulkebutuhaakan pengoordinasian.
d.      Agar manajer pendidikan mampu mengoordinasikan pembangunan sektor pendidikandengan pendidikan dengan pengembangan sektor-sektor lainnya.
e.       Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan kegiatan fungsional dinas pendidikandan tujuan-tujuan dari unit organisasi yang terpisah-pisah untuk mencapai tujuan bersamadengan sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien.
f.       Adanya pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin diperlukanpengoordinasian/penyeresaian sehingga tidak terjadi duplikasi atau tumpang-tindihpekerjaan yang menyebabkan pemborosan.
g.      Untuk Mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis diantara kegiatan-kegiatan , baik fisik maupun non fisik dengan stakeholder
h.      Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka menacapai tujuan pendidikan dengan sumber daya pendidikan yang terbatas
i.        Mencegah terjadinya konflik intern dan eksternal sekolah yang kontra prroduktif
j.        Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan waktu
k.      Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat

C.Hambatan dalam koordinasi
Masalah- masalah ini terjadikarena adanya pembagian tugas, maka timbullah perbedaan dalam kegiatan pekerjaan.perbedaan kegiatan tersebut dapat berpengaruh terhadap organisasi sehingga dapat menimbulkan masalah koordinasi.perbedaan sikap dan perilaku individu –individu menimbulkan masalah koordinasi, antara lain :
a.       Adanya perbedaan dalam orientasi terhadap sasaran/ tujuan tertentu.
b.      Adanya perbedaan dalam orientasi waktu.
c.       Adanya perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
d.      Adanya perbedaan dalam formalitas struktur organisasi.
e.       Adanya perbedaan jarak jarak geografis.
f.       Adanya perbedaan antar manusia karena faktor social, budaya, pandangan
g.      Hidup serta  latar belakang pendidikan.
h.      Adanya perbedaan dalam ambisi.
D.Pendekatan  dalam koordinasi
Komunikasi merupakan kunci utama dalam koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi.semakin banyak hal – hal yang tidak pasti pada koordinasi maka akan semakin banyak pula informasi yang harus kita dapatkan.karena pada dasarnya koordinasi itu sendiri merupakan pemrosessan infornasi yang terorganisasi.
Ada tiga macam pendekatan koordinasi yaitu :
1. Mekanisme Teknik Manajemen Dasar.
Rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan prosedur-prosedur. Organisasi relatif tidak memerlukan peralatan koordinasi lebih dari teknik-teknik tersebut.
-Aturan dan prosedur.
Merupakan keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatanyangefisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.
-Rencanadan penetapan tujuan.
Untuk pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama.hal ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak dapat lagi memprosesseluruh
 informasi yangdibutuhkanuntukmengoordinasikankegiatankegiatansatuan-satuan oraganisasi.

2.Meningakatka
n koordinasi potensial.
Untuk meningkatkan koordinasi potensial menjadi diperlukan apabila terdapat banyak macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi.Hal ini dapat ditingkatkan melalui dua cara, yaitu :
- Sistem informasi vertikal.
Merupakan alat dimana terdapat data yang disalurkan melalui berbagai tingkatan organisasi. Pada hal ini komunikasi dapat terjadi melalui serangkaian perintah yang telah terorganisasi. Sistem informasi ini telah dikembangkan oleh manajemen seperti pada kegiatan pemasaran, keuangan, produksi, dan operasi-operasi internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
- Hubungan-hubungan lateral (harizontal).
Melalui pemotongan rantai perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.
a.                3.Macam hubungan lateral, seperti:
a). Kontak langsung antara individu-individu yang dapat meningkatakan efektivitas dan efisiensi kerja.
b). Peranan penghubung, yang menangani komunikasi antar departemen sahingga mengurangi panjangnya saluran komunikasi.
c). Panitia dan satuan tugas. Panitia biasanya diorganisasi secara formal dengan pertemuan yang dijadwalkan teratur. Satuan tugas dibentuk bila dibutuhkan untuk masalah-masalah khusus.
d). Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh misal manajer produk atau proyek, perlu diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek khusus memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
e). Peranan penghubung manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui perumusan anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan implementasinya. Ini diperlukan bila posisi pengintegrasian tidak secara efektif mengoordinasikan tugas tertentu.
f). Organisasi matriks, suatu mekanisme yang sangat baik bagi penanganan dan penyelesaian proyek-proyek yang kompleks.

3. Metoda Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi
Dibeberapa situasi kita tidak dapat melakukan penambahan pengordinasian hal ini dikarekan kurang efektif. Penambahan dapat digunakan apabila sebelumnya kita sudah membuat penyediaan tambahan berbagai sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau pengelompokkan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.
- Penciptaan berbagai sumber daya tambahan.
- Penambahan sumber daya dalam hal ini meliputi
- Penambahan tenaga kerja, bahan baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul berkurang.
- Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri
Penciptaan tugas ini sangat di perlukan guna mempermudah pekerjaan selain itu Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi suatu tanggung jawab penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).
Memelihara Koordinasi
Apabila koordinasi sudah berjalan dengan baik kita wajib untuk memeliharanya karena tidak mudah untuk menciptakan kerjasama yang baiantar individu.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah
- Mengadakan pertemuan resmi (unsur atau unit yang harus dikoordinasikan),
- Mengangkat seseorang, tim, panitia (sebagai koordinator).
- Membuat buku pedoman (berisikan penjelasan tugas masing-masing unit),
- Pimpinan/atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan bawahannya (pemberian bimbingan, konsultasi, dan pengarahan).
 


DAFTAR PUSTAKA


http://www.slideshare.net/irdazarjulian/makalah-tik-operasi-dasar-komputer-irdan-arjulian-x-

 

0 komentar:

Posting Komentar