SELAMAT DATANG, SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

Kamis, 02 Februari 2017

NUR RAHMAWATI, S.Ag., M.Pd



KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM
 PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN


Nur Rahmawati, S.Ag., M. Pd
Dosen: STAI Al-Gazali Bone

Abstract: A qualified school can be directly demonstrated by the ability of its leadership in creating a qualified education process. The education process is the essential component of the education system due to the number of educational resources utilized effectively and efficiently. This research was aimed at obtaining information about: (1) how did the leadership of the principal as a manager in policy implementation; (2) the strategy of principal as a manager in improving the quality of education; (3) the leadership style of principal in improving the quality of education. This research used a qualitative approach with descriptive methods. The techniques of library research; and documentation study. The subjects of this research were the principal, teachers, and students. The result showed that: (1) determining of policy through the formulation of vision, mission and the school objective, preparing School Budget Plan (RAPBS), discipline, administration, providing facilities and infrastructure, improving the ability of teachers through education, training, and provision of books; (2) in improving the quality of  education, the strategies undertaken by the principal as a manager in improving the quality of education were; holding monthly meeting, guiding the teachers, creating a comfortable atmosphere to motivate teachers and staff, optimizing the use of resources; (3) the principal used the situational leadership style in managing the educatorsand education staff in accordance with the maturity level of subordinates.

Keywords: Leadership, Principal as a Manager, and Quality of Education


Abstrak: Sekolah yang bermutu secara langsung dapat ditunjukkan oleh kemampuan kepemimpinannya dalam menciptakan proses pendidikan yang bermutu. Proses pendidikan merupakan komponen inti dari sistem pendidikan karena sejumlah sumber daya pendidikan didayagunakan secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang: (1) Bagaimanakah kepemimpinan kepala     sekolah sebagai manajer  dalam    pelaksanaan    program;  (2) Strategi kepala sekolah sebagai manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan; (3) Gaya kepemimpinan  kepala  sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan studi dokumentasi. Sedangkan subjek penelitian adalah  kepala  sekolah,  guru,  dan  siswa.  Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa: (1) Penetapan kebijakan melalui perumusan visi, misi dan tujuan sekolah, menyusun RAPBS, kedisiplinan, pengelolaan administrasi, pengadaan sarana dan prasarana, meningkatkan  kemampuan  guru  melalui pendidikan, pelatihan dan penyediaan buku-buku;  (2) Untuk meningkatkan mutu pendidikan, strategi yangdilakukan kepala sekolah sebagai manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah: mengadakan rapat bulanan, membimbing guru, menciptakan suasana kondusif, memotivasi guru dan staf, mengoptimalkan penggunaan sumber daya; (3) Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam mengelola tenaga pendidik dan tenaga kependidikan kepala sekolah menggunakan gaya situasional sesuai dengan tingkat kematangan dari bawahannya.

Kata kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah sebagai Manajer dan Mutu Pendidikan.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat penting perannya bagi umat manusia untuk mempertahankan eksistensi dirinya di tengah kehidupan global. Pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah akan bermutu apabila ketersediaan sumber daya manusia yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sekolah yang bermutu secara langsung dapat ditunjukkan oleh kemampuan kepemimpinannya dalam menciptakan proses pendidikan yang bermutu.
Peningkatan mutu pendidikan pada dasarnya sangat ditentukan oleh peran kepala sekolah dan seluruh komunitas sekolah lainnya. Tantangan yang dihadapi dewasa ini diantaranya prestasi siswa tergolong rendah dibandingkan dengan daerah-daerah lain, masih banyaknya guru yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya dan komitmen terhadap tugas yang masih rendah terutama berkaitan dengan kemampuan dalam mengelola pembelajaran.
Dalam rangka mewujudkan keberhasilan sekolah yang termuat pada visi, misi, tujuan dan sasaran program sekolah, maka para kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yangtangguh, agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Konsep Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai interaksi antara anggota kelompok. Pemimpin adalah agen perubahan, seseorang yang bertindak mempengaruhi orang lain, lebih dari pada orang lain yang mempengaruhi. Kepemimpinan terjadi ketika satu kelompok mengubah motivasi atau kemampuan orang lain dalam suatu kelompok.
Kepemimpinan sebagaimana dikemukakan oleh Muhaimin (2009:29) merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam organisasi, baik buruknya organisasi sering kali sebagian besar tergantung pada faktor pemimpin.
Kepemimpinan  sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melahirkan perilaku positif yang memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Menurut Kartono (2011:187) kepemimpinan ialah suatu bentuk dominasi yang didasari oleh kapabilitas/kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama.
Pengertian kepemimpinan seperti yang telah dikemukakan diatas, menjelaskan bahwa kepemimpinan harus didasari pada kemampuan pribadi, seorang pemimpin dituntut lebih mampu dibandingkan orang-orang yang dipimpinnya.
Karakteristik pemimpin yang baik dan berhasil memiliki sifat dan keterampilan tertentu. Cirinya antara lain dapat beradaptasi dengan situasi, peka terhadap lingkungan sosial, ambisius dan berorientasi pada hasil, tegas dapat bekerja sama, meyakinkan, mandiri, mampu mempengaruhi orang lain tahan stres dan mampu memikul tanggung jawab.
Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Manajer
Sebagai manajer kepala sekolah harus mewujudkan sikap dan gaya kepemimpinan yang fleksibel, demokratis, mampu memberikan teladan bagi bawahannya, sehingga menumbuhkan kreatifitas bagi guru dalam memunculkan ide/gagasan serta mampu menghasilkan pembelajaran yang efektif.
Menurut Agung (2010:80) kepala sekolah harus dapat menciptakan iklim sekolah yang kondusif di sekolah disertai sikap dan gaya kepemimpinan yang fleksibel, terbuka, demokratis, serta mampu memberikan arahan, bimbingan dan panutan pada guru. Kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya harus mampu menunjukkan sikap yang layak ditiru oleh bawahannya.
Menurut Suryosubroto. (2010:182) disebutkan tugas dan tanggungjawab kepala sekolah sebagai manajer adalah: (1) menguasai garis-garis besar program pengajaran (GBPP); (2) bersama-sama guru menyusun program sekolah untuk satu tahun kegiatan; (3) menyusun jadwal pelajaran; (4) mengkoordinasi kegiatan penyusunan  model  satuan  pelajaran;  (5) mengatur pelaksanaan evaluasi belajar; (6) mencatat dan melaporkan hasil-hasil kemajuan; (7) melaksanakan penerimaan murid baru; (8) mengatur kegiatan bimbingan penyuluhan (BP); (9) meneliti dan mencatat     kehadiran    murid;  (10)    mengatur    program    ektra    kurikuler;    (11) merencanakanpembagian tugas guru; (12) mengatur formasi pengangkatan, kenaikan   tingkat,      dan      mutasi      guru;    (13)   mengatur   kesejahteraan  personil; (14) memelihara pencatatan buku sekolah; (15) merencanakan, mengembangkan dan memelihara alat peraga; (16) mengatur pemeliharaan gedung; (17) memelihara perlengkapan sekolah; (18) mengatur keuangan sekolah; (19) memelihara hubungan dengan masyarakat; (20) memelihara dan mengatur penyimpanan arsip kegiatan sekolah.
Kebijakan Pendidikan
Menurut Amtu (2013:206) kebijakan diartikan sebagai kepandaian; kemahiran; kebijaksanaan; atau rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dan sebagainya). Kebijakan selalu dimaknai sebagai suatu proses pengambilan keputusan untuk menangani sejumlah permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
Seorang manajer dituntut untuk mampu membuat kebijakan terhadap masalah yang dihadapi, dan kebijakan yang dikeluarkan diharapkan akan diterima oleh semua porsonil organisasi yang dipimpin. Keputusan yang dibuat harus berdasarkan data dan informasi yang didapatkan secara utuh dari berbagai sumber yang terlibat.
Strategi Peningkatan Mutu
Pengembangan guru dan staf merupakan pekerjaan yang harus dilakukan kepala sekolah sebagai manajer dalam manajemen personalia pendidikan, yang bertujuan untuk mendayagunakan guru dan staf secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Menurut Mulyasa (2011:64) pengembangan guru dan  staf  mencakup (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3)  pembinaan  dan  pengembangan,  (4)  promosi dan mutasi,      (5)       pemberhentian,       (6) kompensasi, dan (7) penilaian. Seluruh strategi pengembangan guru harus dilakukan dengan baik dan benar, sehingga apa yang diharapkan dapat dicapai, yaitu tersedianya guru dan staf yang memiliki kualifikasi dan kemampuan yang memadai serta mampu melaksanakan pekerjaan yang diembannya dengan penuh tanggung jawab dan berkualitas. Selanjutnya, menurut Mulyasa (2011:141) ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja sekolah, antara lain melalui pembinaan disiplin tenaga kependidikan, pemberian motivasi, penghargaan (reward), dan persepsi.
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Menurut Engkoswara dan Komariah (2011:181) terdapat empat gaya dasar kepemimpinan yaitu otoriter, pseudo demokratis, laissez faire, dan demokratis.
1) Gaya kepemimpinan Otokratis/ Otoriter

Merupakan gaya kepemimpinan yang menekankan pada kekuasaan dan kepatuhan anggota secara mutlak.
2) Gaya Kepemimpinan Pseudo Demokratis

Merupakan gaya kepemimpinan yang menekankan pada penciptaan situasi yang memberikan kesan demokratis padahal pemimpin sangat pandai mengiring pikiran/ide anggota untuk mengikuti kehendaknya.
3) Gaya Kepemimpinan Demokratis

Merupakan gaya kepemimpinan yang mengikutsertakan anggota bawahan dalam pengambilan keputusan dalam rangka menumbuhkan komitmen kerja untuk mencapai tujuan.
4) Gaya Kepemimpinan Kendali Bebas

Merupakan gaya kepemimpinan yang menekankan bahwa pemimpin tidak hanya berusaha untuk menjalankan kontrol atau pengaruh terhadap para anggota kelompok.
Menurut Hersey dan Blanchard (Rivai dan Mulyadi, 2011:15) para pemimpin harus menilai secara benar atau secara intuitif mengetahui tingkat kematangan pengikut-pengikutnya dan kemudian menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat tersebut. Seorang pemimpin harus mampu mengidentifikasi pola perilaku dari bawahannya, sehingga kepala sekolah harus menggunakan berbagai gaya kepemimpinan.
Mutu Pendidikan
Menurut Sagala (2011:170) mutu pendidikan adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa pelayanan pendidikan secara internal maupun eksternal yang menunjukkan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat mencakup imput, proses, dan output pendidikan. Dari gambaran yang telah dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa mutu pendidikan merupakan gambaran dari kinerja keseluruhan pelayanan dalam suatu lembaga pendidikan, pelayanan yang optimal tentunya akan menghasilkan keluaran yang optimal pula, kinerja suatu lembaga pendidikan dapat dikatakan bermutu dapat dilihat dari apakah lembaga pendidikan tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh pengguna jasa pendidikan.
Pendidikan yang bermutu merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar. Supaya mencapai lulusan pendidikan yang bermutu sebagai wacana untuk mencapai sumber daya manusia yang handal, Sagala (2011:164) menyatakan bahwa sekolah yang bermutu harus memenuhi langkah-langkah sebagai berikut: (a) perbaikan manajemen pendidikan sekolah, (b) persediaan tenaga pendidikan  yang profesional, (c) perubahan budaya sekolah (visi dan misi, tujuan dan nilai), (d) peningkatan pembiayaan pendidikan, dan (e) pengoptimalan dukungan masyarakat terhadap pendidikan.
Berdasarkan deskripsi di atas untuk mencapai sekolah yang bermutu dibutuhkan perbaikan manajemen sekolah, di sebuah lembaga pendidikan yang paling bertanggung jawab terhadap manajemen sekolah adalah seorang kepala sekolah sehingga dibutuhkan kepala sekolah yang mampu mengatur seluruh pihak yang terlibat di suatu lembaga pendidikan. Pelayanan pendidikan yang berkualitas diharapkan akan menciptakan pendidikan yang bermutu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan library research. Penelitian mengkaji secara komfrehensif fenomena dan realitas yang terjadi secara objektif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kajian buku yang menyangkut kepemimpinan kepala Sekolah sebagai manajer dalam peningkatan mutu pendidikan.
Setelah data dikaji maka dilakukan analisis data. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan data yang sudah diperoleh sesuai dengan dokumen/buku yang telah diteliti, sehingga menjadi suatu catatan untuk diambil hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian.
HASIL PEMBAHASAN
Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Manajer dalam Pelaksanaan Program Kebijakan untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, diharapkan kepala sekolah sebagai manajer beserta guru mampu mengembangkan semangat peserta didik dalam menggaliinformasi secara aktif dan inovatif dalam proses belajar, guru diharapkan selalu memberi bimbingan dan arahan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal. Kepala sekolah sebagai manajer beserta guru harus mampu mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran agama yang peserta didik anut, serta mampu menanamkan budaya bangsa dan daerah sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan bersikap bagi peserta didik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perumusan visi dan misi sekolah dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan, yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan yang mendesak yang dapat dipenuhi oleh sekolah. Selanjutnya merumuskan tujuan sekolah, menyusun strategi pencapaian tujuan, menyusun program evaluasi untuk melihat sejauh mana program yang telah disusun telah terlaksana. Pada dasarnya strategi-strategi yang dilakukan harus tetap merujuk kepada visi dan misi yang telah dirumuskan.
Strategi yang Digunakan Kepala Sekolah sebagai Manajer dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Salah satu strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer dalam usahanya meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan menerapkan sistem rewarddan panishmentkepada guru-guru dan warga sekolah lainnya. Penerapan strategi ini sangat penting dilakukan oleh kepala sekolah dalam usahanya membangkitkan semangat kerja guru, memberikan motivasi untuk selalu berbuat yang terbaik sehingga tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat di capai.
Penyusunan program sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan guru-guru, wakil kepala sekolah, tenaga tata usaha serta masukan-masukan dari pihak komitesekolah. Kepala sekolah sebagai manajer juga menyusun program jangka panjang, menengah dan program jangka pendek untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Harun (2009:14) visi sekolah adalah sebuah agenda suatu tujuan, seperti prestasi apa yangharus dicapai dalam aktifitas sekolah, proses merumuskan visi adalah melalui ide-ide kreatif dengan memperhatikan tuntutan lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Perumusan visi dan misi harus memperhatikan kebutuhan lingkungan, sehingga dengan visi dan misi tersebut akan dapat mencapai kualitas pendidikan yang diinginkan.
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditentukan dapat disusun strategi pencapaian melalui sejumlah program, program yang disusun harus konsisten dengan visi dan misi yang telah ditentukan.
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Manajer dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Kepala sekolah dalam usaha meningkatkan komitmen guru menggunakan gayakepemimpinan situasional, dalam penerapannya kepala sekolah menjelaskan bahwa komitmen guru terhadap tugas dapat dibentuk dan ditingkatkan melalui perilaku hubungan atasan dan bawahan, yaitu dengan cara memberikan dorongan semangat terhadap guru dalam setiap kegiatan di sekolah yang melibatkan guru. Penerapan gaya kepemimpinan situasional yang diterapkan oleh kepala sekolah sebagai manajer dalam membangun komitmen guru dilakukan dengan mengacu pada tingkat kematangan dari guru-guru. Kepala sekolah senantiasa melibatkan guru-guru dalam setiap kegiatan sekolah, menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dan penuh kekeluargaan, sehingga komitmen terhadap tugas bagi guru-guru dapat meningkat dengan sendirinya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer pada SMA Negeri 1 Meureudu dalam pelaksanaan program kebijakan melalui perumusan visi, misi dan tujuan sekolah telah dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah, dalam penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah juga memperhatikan kebutuhan lingkungan untuk peningkatan mutu pendidikan. Seluruh warga sekolah telah menjalankan visi, misi dan tujuan yang telah disusun, hal ini terlihat jelas dari berjalannya proses belajar mengajar yang berkualitas.
2. Strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Meureudu yaitu dengan menyusun program sekolah secara bersama-sama dengan melibatkan guru-guru, wakil kepala sekolah, tenaga tata usaha serta masukan-masukan dari pihak komite sekolah. Kepala sekolah juga menyusun program jangka panjang, menengah dan program jangka pendek untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah sebagai manajer dalam mengelola sekolah, kepala sekolah menggunakan lebih dari satu gaya kepemimpinan dalam menjalankan kepemimpinannya, dalam menjalankan disiplin dan tanggung jawab kepala sekolah cenderung menggunakan gaya otoriter, dalam menyampaikan ide-ide perbaikan mutu pendidikan kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, dalam mengelola tenaga pendidik dan tenaga kependidikan kepala sekolah menggunakan gaya situasional sesuai dengan tingkat kematangan dari bawahannya.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah sebagai manajer untuk terus mengembangkan model-model kepemimpinan yang efektif, selalu mengembangkan kemampuan, sehingga akan berimplikasi pada peningkatan mutu pendidikan.
2. Diharapkan kepada kepala sekolah sebagai manajer untuk terus mengembangkan
     kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam hal pengembangan bahan ajar dan penggunaan metode pembelajaran.
3.  Pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah bersama guru senior supaya terus ditingkatkan dan diusahakan adanya perbaikan pada guru yang disupervisi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agung, I. (2010). Meningkatkan Kreatifitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana Murni.
Amtu, O. (2013). Manajemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Engkoswara dan Komariah. (2011). AdministrasiPendidikan. Bandung: Alfabeta.
Harun, Cut, Z. (2009). Manajemen Sumber Daya Pendidikan.Yogyakarta: Pena Persada.
Kartono, dan Kartini. (2011). Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?.Jakarta: Rajawali Pers.
Muhaimin, S.,danSugeng L.P. (2009). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana
Mulyasa. (2011). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Rivai, V., dan Mulyadi, D. (2011).Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S. (2011). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B.(2010). Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

0 komentar:

Posting Komentar